PrismaTimes.com,Jakarta -- Kemajuan satu negara,tergantung bagaimana cara pemerintah dalam mengelola negara itu. Sumber daya manusia ) SDM ) sangat besar pengaruhnya dalam mengelola satu negara. sehingga dibutuhkan orang - orang yang punya kemampuan dan berakhlak.
Untuk itu, Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menyelenggarakan Ceramah Keagamaan Islam oleh Ustaz Hasbullah Ahmad. Ceramah yang bertujuan membina kerohanian Islam dan meningkatkan kecerdasan spiritual serta emosional bagi pejabat/pegawai di lingkungan Kemensetneg ini berlangsung secara daring dan juga luring di Aula Serbaguna Gedung III Kemensetneg.
“Kajian ini merupakan kegiatan rutin kita dalam rangka menimba, menata hati agar kita semua tidak hanya bisa bekerja keras tapi juga bekerja cerdas yang Pak Menteri berkali-kali sampaikan. Salah satu bekerja cerdas tidak hanya intelektual tapi spiritual dan emosional. Mudah-mudahan nanti dari Ustaz dapat kita ambil pelajaran dan sebisa mungkin kita amalkan,” ucap Agussalim sebagai Kepala Biro SDM Kemensetneg.
Menyikapi hal-hal yang terjadi di Indonesia seperti musibah atau bencana yang kerap datang silih berganti saat ini, sebagai hamba-Nya cenderung Ketika mendapat masalah, manusia sering menyalahkan Allah SWT. Hasbullah menyampaikan beberapa tafsiran Alquran, “Sesuai Surat Ar-Rum (41), sesungguhnya bencana yang datang di muka bumi baik di lautan dan daratan bukan karena Allah SWT namun disebabkan tangan-tangan manusia yang cenderung mendatangkan petaka itu sendiri”.
Hasbullah menjelaskan bahwa manusia juga telah banyak melanggar sunatullah, tidak bisa memelihara alam, dan melakukan kezaliman serta ketamakan dan keserakahan. Sementara itu, agama senantiasa mengajak dan menuntut agar manusia senantiasa mendekatkan diri kepada Alah SWT. Hasbullah mengingatkan jamaah berdasarkan Surat An-Nisa (79) tentang apa-apa yang datang seperti kenikmatan dan anugerah, itu berasal dari Allah SWT. Soal rezeki yang tidak manusia minta namun tetap datang, bahkan kepada hamba yang ingkar/bangkang terhadap Allah SWT, itu disebut istidradj.
Melanjutkan tafsiran, Hasbullah menerangkan Surat Hud (117) dengan penjelasan bahwa Allah SWT tidak akan menimpakan satu bentuk keburukan kepada hamba-Nya selagi hamba-Nya melakukan hal-hal yang baik. “Selain karena banyak melanggar sunatullah, Allah SWT mendatangkan petaka karena manusia kurang bersyukur akan nikmat-Nya. Orang yang bermaksiat kepada Allah SWT belum tentu merasa bahagia. Rasulullah mengatakan bahwa kebahagiaan itu ada di hati,” kata Hasbullah.
Anugerah Allah SWT begitu luas seperti kesehatan, kesalehan anak, rumah tangga yang sejahtera, dan sebagainya. Sesuai Surat Ibrahim (7), Hasbullah menjelaskan apabila hamba-Nya bersyukur maka akan ditambahkan nikmatnya. Sebaliknya, apabila manusia mengingkari nikmat sesungguhnya azab Allah SWT sangat pedih dan tidak ada keberkahan walaupun banyak materi yang dimiliki. Oleh karena itu, manusia diingatkan untuk bersedekah.
Ketika jauh dari anggota keluarga, Hasbullah juga mengingatkan untuk tidak lupa beramal dengan mendoakan dan bersedekah, termasuk sedekah dengan niat kepada keluarga yang sudah meninggal. “Jangan pernah takut untuk bersedekah, yakinlah setiap yang kita berikan untuk orang yang berhak, Allah SWT tidak akan memiskinkan kita (mereka yang suka bersedekah baik doa atau harta),” tegas Hasbullah.
Pada kajian kali ini, Pejabat dan Pegawai Kemensetneg diajak bersholawat. Bersholawat untuk keluarga, kerabat, dan semua hamba Allah SWT agar mendapatkan berkah. “Dengan kajian ini, mudah-mudahan hati kita dekat dengan Allah SWT, perbanyak zikir, perbanyak istigfar, perbanyak sedekah. Mudah-mudahan duduknya kita ini menjadi bermanfaat,” pungkas Hasbullah mengakhiri ceramahnya.(Pt)
source: setneg.go.id