PrismaTimes.com,Bekasi -- Kementerian Sosial terus
meningkatkan, memperkuat, dan memperluas jangkauan layanan sosial. Melalui
dukungan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Kemensos menjangkau
layanan kepada masyarakat lapis terbawah di desa dan kelurahan.
Sebagai Potensi dan Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS), TKSK membantu penyelenggaraan program
kesejahteraan sosial sesuai lingkup wilayah penugasan di kecamatan. Meskipun
skala tugas TKSK berada di tingkat kecamatan, tapi berdampak pada kebijakan di
tingkat nasional. Salah satu tugas penting TKSK tersebut adalah membantu
pendataan dan verifikasi warga miskin penerima bantuan.
“Saat ini kami sedang mengerjakan
pendataan warga miskin secara daring langsung ke Pusdatin dengan verifikasi
data warga yang layak dan tidak layak untuk diajukan,” kata Martini Ari
Susanti, TKSK yang bertugas di Puskesos Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok
Gede, Kota Bekasi (01/05).
Tugas ini tidak mudah, karena
ketepatan sasaran bantuan salah satunya berawal dari sejauh mana data yang
diverifikasi TKSK benar-benar valid. “Selain program prioritas Kemensos, TKSK
juga bertugas mengawal pelayanan bantuan khusus untuk masyarakat yang terkena
dampak COVID-19 sesuai data yang diterima,” kata perempuan 47 tahun ini.
Di lain pihak, situasi pandemi juga
membuat pergerakan TKSK tidak sepenuhnya leluasa, termasuk untuk langsung
bertemu penerima manfaat. Diakuinya, banyak faktor yang berperan dalam proses
pemadanan data, mulai dari masalah teknologi sampai dengan administrasi
kependudukan.
“Jeda waktu data yang sudah diedit
dengan pembaruan di server SIKS-NG, bisa berbeda. Meskipun begitu, saat ini
pembaruan SIKS-NG sudah lebih baik daripada sebelumnya,” kata Martini yang
sudah bertugas sejak 2011.
Tentu saja di lapangan, sebagai
garda yang bersentuhan dengan masyarakat, TKSK harus menghadapi berbagai
pertanyaan termasuk seputar bantuan yang mereka terima. “Misalnya saldo kartu
nol pas digesek di agen padahal belum dipakai. Ada juga yang protes karena yang
lain sudah dapat, kok dia belum, dan sebagainya,” kata Tini – sapaan akrabnya.
Segala bentuk pertanyaan warga
tersebut dijawab Martini dengan sigap. “Diperlukan adanya sosialisasi mengenai
program-program Kemensos sehingga masyarakat bisa teredukasi,” kata Tini.
Oleh karena itu, ia harus melakukan
pendataan dengan teliti sesuai dengan visi misi TKSK yang mengedepankan
pelayanan profesional sesuai etika dan mengutamakan kepuasan penerima manfaat.
Tidak hanya keluhan, penerima
manfaat di Kelurahan Jatimakmur juga berterima kasih kepada Tini. “Rasanya
senang sekali bisa membantu sesama, mengingatkan saya untuk selalu bersyukur,”
katanya sambil tersenyum.
Selain pendataan warga miskin, TKSK
juga mengikuti bimbingan teknis, hingga melakukan pendampingan berbagai program
Kemensos seperti asistensi 26 jenis Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial
(PPKS), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako, dan Bantuan Sosial
Tunai (BST).
“Yang tidak kalah penting, TKSK
juga berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan daerah dan tokoh masyarakat
karena program kesos sejatinya memang bersifat multisektor,” katanya
Selain sebagai TKSK, Martini juga
berstatus sebagai supervisor di Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) yang baru
didirikan di Kota Bekasi. Puskesos merupakan miniatur dari Sistem Layanan dan
Rujukan Terpadu (SLRT) di tingkat kabupaten/kota.
“Saat ini SLRT Kota Bekasi masih
berproses. Namun operasional Puskesos Jatimakmur tetap berjalan seperti
biasanya,” kata Martini. Jika Puskesmas adalah rujukan warga yang membutuhkan
pengobatan, maka Puskesos adalah rujukan bagi warga yang membutuhkan pelayanan
sosial.
Berbagai permasalahan kesejahteraan
sosial telah ditangani oleh Puskesos Jatimakmur, antara lain pembuatan Kartu
Indonesia Sehat (KIS), pendataan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),
penanganan warga yang membutuhkan rujukan ke rumah sakit, pasien Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) serta rehabilitasi sosial.
Oleh karena itu, TKSK juga bertugas
meningkatkan kerja sama dan bersinergi antara program penyelenggaraan
kesejahteraan sosial dengan program pembangunan lainnya di tingkat kecamatan.
“Dalam pelayanan tersebut, kami juga bekerjasama dengan Dinas Sosial, Dinas
Kesehatan serta Kepolisian setempat,” kata Martini.
Ke depan, Tini berharap Puskesos
Jatimakmur dan SLRT Kota Bekasi bisa efektif berjalan sebagai layanan satu
pintu. “Staf-staf yang bekerja di Puskesos dan SLRT diharapkan dapat memberikan
pelayanan kesejahteraan sosial kepada warga yang membutuhkan secara prima,”
katanya.(Pt)
sumber: kemensos.go.id