PrismaTimes.com,Jakarta – Menteri Pertahanan RI
Prabowo Subianto bersama Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi, Selasa
(30/3), melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Jepang YM
Yoshihide Suga, di Tokyo, Jepang. Kunjungan kehormatan kepada PM Jepang ini
merupakan bagian dari rangkaian lawatan Menhan RI ke Jepang. Dalam lawatan ini,
Menhan RI juga melaksanakan pertemuan 2 + 2 yaitu pertemuan bersama antara
Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan RI – Jepang.
Perdana Menteri Suga menyambut baik
kunjungan Menteri Luar Negeri Retno dan Menteri Pertahanan Prabowo ke Jepang
serta menyampaikan harapan bahwa Perjanjian antara Pemerintah Jepang dan
Pemerintah Republik Indonesia tentang Pengalihan Alat dan Teknologi Pertahanan
yang ditandatangani pada hari yang sama, Selasa (30/3), akan menjadi landasan
kerja sama keamanan yang lebih dalam antara kedua negara. Dalam pertemuan ini,
kedua belah pihak sepakat untuk mempromosikan kerja sama keamanan dan
pertahanan termasuk pengalihan alat dan teknologi pertahanan.
Selain itu, dibahas pula mengenai
Pengembangan Kapasitas dan Berbagi Pengalaman dan Pengetahuan tentang Bantuan
Kemanusiaan dan Kerja Sama Bantuan Bencana (Humanitarian Assistance and Disaster
Relief-HADR). Topik ini sangat penting mengingat kedua negara sering menghadapi
berbagai bencana alam sehingga diperlukan sumber daya manusia yang profesional
dalam menangani bencana.
Pada Pertemuan Tingkat Menteri Luar
Negeri dan Pertahanan Indonesia-Jepang 2 + 2 tahun ini, telah dibahas beberapa
topik di bidang pertahanan. Salah satu topik yang dibahas adalah kebijakan
negara tentang modernisasi alutsista Indonesia dan pengembangan industri
pertahanan nasional. Untuk mendukung misi tersebut, perlu membangun jaringan
yang lebih luas dan kerjasama internasional dengan negara sahabat seperti
Jepang. Dalam kegiatan 2+2 ini, Menhan RI juga menandatangani Perjanjian
kerjasama Alih Alutsista dan Teknologi yang menandai dimulainya kerja sama
antara industri pertahanan Indonesia dan Jepang.
Selain melaksanakan pembicaraan
mengenai industri pertahanan, pertemuan 2+2 juga membahas kerjasama militer
diantaranya; bidang pendidikan, kunjungan pejabat, serta forum dialog sesuai
dengan ruang lingkup Nota Kerja Sama dan Pertukaran Bidang Pertahanan 2015.
Selain itu, Menhan RI juga mendorong terwujudnya latihan bersama antar kedua
angkatan bersenjata.(Pt)
sumber:kemhan.go.id