PrismaTimes.com,Jakarta -- Kementerian
Perindustrian terus mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Industri
agar bisa berdaya saing dalam era Industri 4.0. SDM berperan penting dalam
mendukung aktivitas industri sehingga bisa lebih produktif, inovatif dan
kompetitif. Selain itu, SDM perlu memiliki skill untuk dapat mengoperasikan
teknologi terkini.
“Implementasi
industri 4.0 tidak lepas dari keahlian tenaga kerja industri dalam
penerapannya, karenanya Kemenperin mendorong peningkatan kualitas SDM industri,
salah satunya melalui reskilling dan upskilling,” kata Menteri Perindustrian
Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka Pra-Konferensi Hannover Mese 2021
dengan tema Accelerate Your Transformation Through PIDI 4.0 di Jakarta, Jumat
(9/4).
Implementasi
Industri 4.0 yang masih menghadapi tantangan memacu Kemenperin untuk berupaya
meningkatkan tingkat adopsi industri 4.0. Pasalnya, saat ini baru sekitar 21%
industri yang mengadopsi teknologi industri 4.0, namun 79% di antaranya masih
dalam tahapan uji coba (pilot) tanpa melakukan scale up.
Karenanya,
Kementerian Perindustrian mendirikanPusat Inovasi dan Pengembangan SDM Industri
(PIDI4.0) untuk memberikan pengalaman langsung dan pendampingan kepada industri
dalam penerapan industri 4.0. “PIDI 4.0 akan menjadi pusat pembelajaran
manufaktur digital yang membantu perusahaan mengembangkan operasi, desain, dan
produktivitas mereka di seluruh rantai nilai,” jelas Menperin.
PIDI 4.0
merupakan pusat pembelajaran manufaktur digital yang membantu perusahaan
mengembangkan operasi, desain, dan produktivitas mereka di seluruh rantai
nilai.“PIDI 4.0 memiliki visi sebagai solusi satu atap penerapan industri 4.0
di Indonesia dan Jendela Indonesia 4.0 untuk dunia,” papar Menperin.
Ia menyampaikan
bahwa PIDI 4.0 akan dijalankan dengan konsep kemitraan dan Kerjasama
pemanfaatan antara pemerintah dan swasta. Oleh sebab itu kegiatan
pre-conference yang membahas mengenai PIDI 4.0 ini penting bagi seluruh
stakeholder industri 4,0 untuk bergabung dan berkontribusi aktif dalam
mengakselerasi transformasi Industri 4.0 di Indonesia melalui PIDI 4.0.
“Melalui
kegiatan pra-konferensi ini, kami mengajak dan mengundang para pelaku usaha
industri, Technology provider, service provider, accelerator, institusi litbang
dan seluruh stakeholder industri 4,0 untuk bergabung dan berkontribusi aktif
dalam mengakselerasi transformasi Industri 4.0 di Indonesia melalui PIDI 4.0”,
imbau Menperin.
Pada kesempatan
yang sama, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI)
Kemenperin, Arus Gunawan menyampaikan, PIDI 4.0 akan memiliki dan menjalankan 5
fungsi yaitu sebagai showcase center, capability center, ecosystem for Industry
4.0, delivery center, serta innovation center.
Selain itu,
Kemenperin juga mengembangkan jaringan satelit PIDI 4.0 pada satuan kerja di
lingkungan Kementerian Perindustrian, serta beberapa industri yang menjadi
lighthouse Industri 4.0. “Satelit PIDI 4.0 di berbagai daerah dan bidang
keahlian diharapkan mendukung target transformasi industri 4.0 yang ditetapkan
pada lima pilar PIDI 4.0,” papar Arus.
Ia
menyampaikan, terdapat sejumlah stakeholder yang telah menyatakan niat untuk
menjadi bagian dari ekosistem PIDI 4.0, antara lain perusahaan technology
provider dan institusi pendidikan. Pada kesempatan ini, juga ditandatangani
Memorandum of Understanding (MoU) antara BPSDMI dengan PT.Schneider Electric
Indonesia, Arcstone Pte, Ltd, dan Zyfra. “Dengan MoU ini, diharapkan dapat
mendorong terbentuknya sinergi dan kolaborasi untuk mempercepat penerapan
industri 4.0 di Indonesia,” kata Kepala BPSDMI.(Pt)