PrismaTimes.com,Jakarta --
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan kembali akan melakukan pendidikan Program Guru
Penggerak Angkatan 2. Pendidikan Program Guru Penggerak Angkatan 2 secara resmi
dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim
secara virtual, pada Selasa (13/04) dengan dihadiri para calon Guru Penggerak
di masing-masing Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (P4TK).
Dalam sambutannya, Mendikbud
mengatakan bahwa terobosan dari Merdeka Belajar akan terus dihadirkan untuk
mencapai pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk
mencapai visi tersebut, Kemendikbud akan mentransformasi sejumlah pilar yang
mengokohkan ekosistem pendidikan Indonesia.
“Salah satu pilar tersebut adalah
kepemimpinan guru. Terobosan Merdeka Belajar Episode Kelima: Guru Penggerak
yang kami luncurkan tahun lalu, merupakan program pendidikan kepemimpinan bagi
guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran,” kata Mendikbud.
Mendikbud juga menambahkan bahwa
melalui program pendidikan ini, akan terlahir Guru-Guru Penggerak yang mampu
menciptakan pembelajaran dengan berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem
pendidikan ke arah kemajuan. “Saya sangat berbahagia, betapa calon-calon Guru
Penggerak angkatan pertama, termasuk para instruktur, fasilitator, dan pengajar
praktiknya sudah menunjukkan kemajuan yang kita cita-citakan bersama”, lanjut
Mendikbud.
Pada kesempatan yang sama, Direktur
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril mengatakan
sebelumnya sudah ada 2.460 calon guru penggerak (CGP) dan 507 pengajar praktik
(PP) yang sudah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1.
“Jika melihat, mendengar, dan
merasakan cerita-cerita dari CGP atau PP yang sudah saya temui baik di Kota
Sorong, Kota Malang, Kota Balikpapan dan Kab. Penajam Paser Utara maupun yang
melalui laporan Tim PGP, terdapat nyala baru dalam jiwa Bapak/Ibu Guru. Ada
sebuah tujuan dan harapan baru yaitu memerdekakan siswa dan rekan guru
lainnya”, ujar Iwan.
Menambahkan hal tersebut, Iwan juga
mengatakan bahwa yang paling mengesankan dari semuanya adalah terlihat sebuah
perubahan pola pikir para guru. “Budaya refleksi, mencari solusi dengan
berkolaborasi, semangat egaliter, dan rasa kekeluargaan yang erat sangat
terlihat dan tampak jelas,” tutur Iwan.
Harapan Iwan melalui Program Guru
Penggerak, yaitu program ini dapat menghasilkan guru yang mampu mendorong
tumbuh kembang murid secara holistik. Memiliki sebuah profil pelajar sebagai
tujuan pendidikan Indonesia yaitu Profil Pelajar Pancasila. “Murid-murid
Indonesia adalah pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global
dengan memegang teguh nilai-nilai Pancasila. Guru harus menumbuhkan murid-murid
yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar
kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan global”, tegas Iwan.
Program Guru Penggerak ini juga
diharapkan mampu menghasilkan guru yang dapat mengajar dengan kreatif, bisa
menjadi pelatih (coach)/mentor, dan menjadi teman belajar rekan sejawatnya.
Selain itu, guru penggerak juga harus bersedia membagikan ilmu dan praktik yang
dimiliki untuk mengembangkan guru lain karena Guru Penggerak percaya bahwa
perubahan perlu dilakukan bersama-sama sehingga seluruh ekosistem pendidikan
berdaya.
“Melalui Program Guru Penggerak,
kita ingin menghasilkan guru yang tidak hanya mengembangkan diri sendiri secara
aktif, namun juga menjadi teladan dan agen transformasi bagi ekosistem
pendidikan”, tegas Dirjen GTK.
Sementara itu, Direktur Pendidikan
Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (Direktur PPP GTK), Praptono
menjelaskan bahwa peserta yang akan mengikuti pendidikan program guru penggerak
angkatan 2 terdiri dari 232 fasilitator dari 971 pendaftar, pengajar praktik
sebanyak 576 peserta dari 9.356 pendaftar, dan calon guru penggerak sebanyak
2.800 peserta dinyatakan lulus dari 17.091 pendaftar.
“Pada angkatan 1 calon guru
penggerak sebanyak 340 tidak mempunyai pengajar praktik, sehingga telah
disiapkan bergabung pada PGP angkatan 2”, jelas Praptono.
Selain Dirjen GTK, turut hadir
mendapingi Mendikbud yaitu Sekretaris
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani; Direktur Guru
dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Yaswardi;
Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini,
Santi Ambarrukmi, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar,
Rachmadi Widdiharto, Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga
Kependidikan, Praptono, pimpinan PPPPTK, serta perwakilan Dinas Pendidikan
Provinsi, Kabupaten/Kota.(Pt)